Alumni UKSW yang satu ini kiprahnya tidak main-main, tidak hanya diakui di bidang ilmunya selama di UKSW, namanya harum hingga mancanegara. Beliau adalah Dr. Ir. Harris Turino Kurniawan, M.Si., M.M., seorang legislator DPR RI, pengusaha dan juga akademisi. Setelah lulus dari Fakultas Teknik Jurusan Elektro (FTJE) pada tahun 1992, Pak HT, demikian beliau biasa dipanggil ia menjadi profesional di bidang kulit, percetakan, dan bahan kimia. Kini, ia menggeluti bisnis kecantikan high end bersama istri, hingga saat ini memimpin beberapa perusahaan antara lain PT Kleo Beauty, PT Fazio Beauty, PT Haduo Herbatech, PT Andalan Maju Perkasa, PT Infinisia Sumber Semesta, PT Argo Adhi Pradana, PT Nutrimedindo Neutraceuticatama, dan PT Acquiro Consulting and Search.
Selain itu, Harris Turino juga seorang akademisi yang menjabat Dosen Tetap di IPMI International Business School. Selain itu, Ia juga mengajar di Program Doktoral dan Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) dan Magister Manajemen (MM) Universitas Indonesia, Program Doktoral dan Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisan (STIK) PTIK, Program Pascasarjana Creative Industry and Urban Culture di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dan Faculty Member di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) dan Executive Learning Institute (ELI) Universitas Prasetiya Mulya sejak tahun 1998.
Satu hal yang menjadi keunikan beliau dalam malang melintang di bidang akademik, yaitu kiprahnya sebagai pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), keuletannya dalam menimba ilmu dan memperluas komunikasinyalah yang membuatnya tenar karena berhasil mencatatkan namanya di Museum Rekor Dunia – Indonesia (MuRI) pada sebagai Lulusan Doktor Manajemen Strategik Tercepat (22 bulan 25 hari) pada Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Indonesia.
Pada tahun 2021 yang lalu, beliau dilantik menjadi anggota DPR RI untuk masa bakti 2019-2024 melalui mekanisme pergantian antarwaktu. Kecintaan pak HT kepada UKSW tidak terhentikan dengan kelulusannya, tetapi lekang jaman terbukti dengan terpilihnya Pak HT menjadi ketua IKASATYA JABODETABEK dan beberapa kali menjadi pembicara dalam webinar yang diselenggarakan IKASATYA.
“Dari lembah kawah Candradimuka FTJE UKSW semuanya berawal. Bukan hanya tentang solder dan AVO meter, tetapi alur logika ditata, etika dijaga, kepemimpinan diasah dan kebhinnekaan dipertontonkan. UKSW memang adalah cerminan dari Indonesia Mini yang humanis, literat, numerat dan inklusif. Dari kampus ini, saya belajar tentang arti kehidupan.” Demikian kenangnya saat Tim DKK menghubunginya. “Buat para adik-adik mahasiswa yang masih menjalani kehidupan kampus, belajarlah sebaik mungkin dan bangun jejaring sebanyak-banyaknya. Banggalah menjadi insan UKSW karena dari Garba Ilmiah kita, lahir orang-orang yang berintegritas dan berguna bagi Pertiwi. Kini giliran kalian.”