SDG 02 : ZERO HUNGER
UKSW berkomitmen untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kelaparan di lingkungan kampus UKSW.

UKSW memiliki dan mengimplementasikan beberapa kebijakan dalam upaya mewujudkan Kampus Tanpa Kelaparan, antara lain:
- Surat Edaran Rektor No. 01/SGDS/UKSW/REK/5/2023 tentang Kebijakan Pengelolaan Sampah Universitas Kristen Satya Wacana. Surat edaran ini merupakan bentuk sosialisasi kebijakan pimpinan UKSW yang melakukan pengaturan pengelolaan sampah Organik, Anorganik, dan Sampah Cair Sisa Laboratorium di dalam lingkungan kampus UKSW.
Dalam upaya pengelolaan sampah bahan makanan dan sampah non bahan makanan, UKSW mengeluarkan Surat Edaran Rektor No. 01/SGDS/UKSW/REK/5/2023 tentang Kebijakan Pengelolaan Sampah Universitas Kristen Satya Wacana. UKSW berkomitmen untuk melakukan 3R prinsip yaitu Reuse, Reduce dan Recycle. Di dalam surat edaran rektor mengenai kebijakan pengelolaan sampah juga mencantumkan bahwa UKSW sebagai bukti komitmennya memberikan tempat sampah yang di bedakan yaitu sampah Organik dan Anorganik.
UKSW dalam upaya mengatasi dan mencegah kelaparan UKSW memiliki 2 buah Kantin untuk mahasiswa dan dosen Kafetaria dan Kafe Rindang, yang menyediakan pilihan makanan yang berkelanjutan, termasuk makanan vegetarian dan vegan yang tidak menggunakan bahan baku hewani yang menyediakan pilihan makanan sehat, termasuk hidangan rendah lemak, rendah gula, dan rendah karbohidrat. UKSW memberikan fasilitas pengisian ulang air minum bagi mahasiswa di fakultas. UKSW memberikan bantuan sembako kepada mahasiswa yang tidak dapat kembali ke daerah masing-masing dikarenakan masa pandemi dan bagi warga sekitar sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk pencegahan kelaparan.
UKSW menyediakan fasilitas bagi pegawai, dosen serta mahasiswa dalam kegiatan rapat yaitu dengan memberikan makanan yang berkelanjutan, termasuk makanan vegetarian dan vegan yang tidak menggunakan bahan baku hewani yang menyediakan pilihan makanan sehat, termasuk hidangan rendah lemak, rendah gula, dan rendah karbohidrat. UKSW menyediakan pula pantry sehingga memudahkan dosen dan pegawai untuk mendapatkan makanan yang sehat.
UKSW berkomitmen untuk terus menyediakan makanan sehat dan terjangkau. UKSW memiliki 2 buah Kantin untuk mahasiswa, dosen dan Pegawai yaitu Kafetaria dan Kafe Rindang, yang menyediakan pilihan makanan yang berkelanjutan, termasuk makanan vegetarian dan vegan yang tidak menggunakan bahan baku hewani yang menyediakan pilihan makanan sehat dan terjangkau untuk semua kalangan di kampus UKSW.
UKSW memiliki 3 program studi bidang Pertanian dan Budidaya perairan yang lulusannya memiliki kompetensi untuk mengelola keberlanjutan pangan. Secara khusus, terdapat 123 lulusan dari ketiga Program Studi pada tahun akademik 2022-2023. Terdapat 420 Mahasiswa yang lulus pada matakuliah tentang pertanian dan budidaya perikanan termasuk aspek keberlanjutan pada tahun akademik 2022-2023.
Penyuluhan Ketahanan Pangan
Uksw Memberikan akses terhadap ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan serta pengetahuan, keterampilan atau teknologi akuakultur kepada petani dan produsen pangan lokal. Tidak hanya kepada Petani lokal, UKSW khususnya Fakultas Pertanian dan Bisnis memberikan penyuluhan atau pengetahuan mengenai ketahanan pangan dan memberikan penjelasan mengenai menanam yang baik dan cara merawat tanaman supaya tanaman tumbuh dengan baik terhadap siswa siswi SD dan SMP . UKSW juga menjalin mitra pada bidang pangan dan pertanian dengan mengembangkan pusat studi gandum.
Learning Spices For Elementary School Students In Rural Areas
Kartu Sinau Rempah adalah kartu permainan kontekstual yang menjabarkan 20 jenis rempah yang ada di Desa Ngrawan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sinau dalam bahasa jawa artinya belajar. Kartu Sinau Rempah berarti kartu belajar tentang Rempah. Permainan lokal Kartu Sinau Rempah adalah pembelajaran kontekstual yang memuat rempah sebagai kearifan Desa Ngrawan. Kartu ini muncul sebagai hasil penelitian Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tentang Hibah Keilmuan Bina tahun 2022-2023, menciptakan kartu sinau rempah. Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi Pendidikan Sejarah melakukan kolaborasi dalam menciptakan permainan edukasi kartu Sinau Rempah. Sebanyak 13 mahasiswa menjalani penelitian di Desa Ngrawan sejak Desember 2021- Desember 2023. Tim dosen pendamping adalah Ners Rosiana Eva Rayanti, S.Kep., MSN, Galuh Ambar Sasi, M.A dan Ners Fiane de Fretes, S.Kep., MAN. Selain itu, dalam persiapan hingga pelaksanaan tim sinau rempah bermitra dengan Sanggar Omah Cikal sebagai organisasi pemuda di desa Ngrawan. Kartu ini berukuran 5 x 10 cm dengan kertas warna. Sebanyak 20 jenis rempah sebagai pembelajaran kontekstual berdasarkan rempah yang menjadi kearifan Desa Ngrawan. Jenis rempah ialah jahe, kunyit, lengkuas, brotowali, lempuyang, adas, daun inggu, serai, temulawak, temu ireng, lemon, daun salam, ketumbar, merica, dinglo, bengle, jintan, cabai, cengkih, dan kayu manis. Kartu ini memiliki total 40 lembar. Sebanyak 20 lembar memuat gambar rempah dan nama rempah dalam tiga bahasa. Nama rempah dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa latin. Sedangkan 20 lembar lainnya berisikan penjelasan tentang ciri-ciri rempah dan manfaat rempah. Permainan Kartu Sinau Rempah diperuntukkan untuk anak Sekolah Dasar. Tujuan penciptaan Kartu Sinau Rempah adalah sebagai media edukasi pada anak-anak untuk mengenali rempah-rempah nusantara dan manfaat bagi kesehatan. Saat terjadi pandemi COVID-19, jumlah penggunaan konsumsi rempah di Indonesia untuk meningkatkan imunitas meningkat, namun kelompok anak-anak masih minim yang mengetahui tentang rempah-rempah dan kegunaannya. Kartu Sinau Rempah ini pun telah diperkenalkan oleh siswa SD 02 Ngrawan untuk dimaikan sebagai media mengenali rempah untuk kesehatan tubuh. Anak-anak bermain dengan riang bersama dengan mahasiswa UKSW. Program ini sebagai project health services dari mahasiswa ke desa.
UKSW menyediakan wadah bagi para petani lokal dan produsen barang pangan untuk dapat terhubung dan saling mentrasfer pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Fakultas Pertanian dan Bisnis. Kegiatan tersebut salah satunya adalah kegiatan Penyuluhan dan Demo Membuat Jus Rumput Gandum (wheat grass) dan olahan pangan berbahan baku gandum tropis, dan juga adanya expo kewirausahaan agribisnis yang ditujukan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian yang ada.
UKSW sebagai wadah bagi masyarakat memberikan kesempatan kepada masyarakat dan petani lokal untuk bekerjasama untuk meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan. Laboratorium di Universitas tersedia untuk akses publik, termasuk petani lokal dan produsen makanan, dengan mengajukan permintaan mengikuti setiap prosedur laboratorium. Salah satu kegiatan dalam meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan adalah diadakannya expo dan pelatihan urban farming bagi masyarakat yang diprakarsai oleh Fakultas Pertanian dan Bisnis yang diadakan di Kebun Praktikum dan penelitian Kartini.
UKSW berkomitmen untuk tetap melestarikan dan menggunakan produk lokal yang bersumber dari produk lokal yang berkelanjutan. Produk lokal termasuk makanan lokal yang selalu diperkenalkan dalam setiap rapat besar Universitas baik rapat internal maupun rapat eksternal dengan tujuan tetap melestarikan kearifan lokal. Tidak berhenti pada makanan saja, melainkan UKSW juga membangun sarana dan prasarana dengan mengusung tema kearifan lokal.