SMA Kristen Satya Wacana dan SMA Nishinomiya Jepang Ikuti Pertukaran Budaya Secara Virtual

May 8, 2024

SMA Kristen Satya Wacana dan SMA Nishinomiya Jepang Ikuti Pertukaran Budaya Secara Virtual

Sebanyak 33 siswa kelas XI SMA Kristen Satya Wacana asal Indonesia dan SMA Nishinomiya Jepang ikuti pertukaran budaya secara virtual. Ke-33 peserta yang terdiri dari 20 siswa SMA Kristen Satya Wacana dan 13 siswa SMA Nishinomiya Jepang tersebut tampak antusias dalam kegiatan Cultural Exchange, Rabu (08/05/2024) secara daring melalui platform zoom meeting

Kegiatan Cultural Exchange dengan tema “A Day in the Life of Showing and Telling” ini memberikan kesempatan bagi siswa dari kedua sekolah untuk saling mengenal dan belajar memahami budaya dari negara Indonesia dan Jepang.

Di pertemuan perdana ini, kedua sekolah tampak asyik dan akrab saat para siswa dibagi menjadi sejumlah kelompok kecil yang terdiri dari 3 hingga 4 siswa dalam breakout room. Setelahnya, mereka saling menyapa satu dengan yang lainnya.

Suasana hangat tercipta dalam kelompok kecil tersebut, terlihat para peserta saling bercerita tentang dirinya. Tak hanya memperkenalkan nama, mereka juga saling bertanya tentang hobi, tanggal lahir, makanan favorit, alamat tempat tinggal, film favorit, hingga ekstrakurikuler yang diikuti di sekolah. 

Semangat para peserta membuat pertemuan pertama ini menjadi semakin seru. Salah satunya Karin, siswa SMA Nishinomiya Jepang mengungkapkan rasa senangnya karena bisa mengenal siswa SMA Kristen Satya Wacana. “Pertemuan ini sangat baik. Saya sangat senang bisa bertemu dengan kalian, sampai bertemu lagi,” katanya. 

Senada dengan Karin, Jonea siswa SMA Kristen Satya Wacana juga merasa bahagia. “Waktu yang menyenangkan bisa belajar bersama. Terima kasih kami belajar banyak tentang kalian,” ungkapnya. 

Di akhir acara, Guru Pendamping dari SMA Nishinomiya Mr. Junya Yamada mengungkapkan rasa senangnya bisa bertemu dengan siswa-siswi dari Indonesia. “Senang sekali bisa berjumpa, mari kita tetap menjaga hubungan. Saya menantikan pertemuan berikutnya,” tuturnya. 

Pemahaman kebhinekaan global

Sementara itu, Guru Pendamping dari SMA Kristen Satya Wacana Pityarini Nurwidayati, S. Pd., menerangkan bahwa kegiatan Cultural Exchange ini sangat mendukung pembelajaran abad ke-21. Lebih lanjut disampaikannya, melalui kegiatan ini siswa dapat kesempatan untuk berkomunikasi dan membangun jejaring dengan siswa lain dari latar belakang yang berbeda. Selain itu, lanjutnya, mereka juga mendapatkan pemahaman tentang kebhinekaan global. 

“Kegiatan ini mendorong siswa untuk meningkatkan kreatifitas dan kemampuan menggunakan teknologi karena mereka harus menyiapkan materi tentang budaya dalam bentuk video untuk dipertukarkan,” terangnya. 

Kegiatan yang digelar oleh Direktorat Kerja Sama (DIKER) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) ini mendapatkan apresiasi positif dari siswa-siswi dan guru pendamping kedua sekolah. Koordinator kegiatan Kepala Bagian (Kabag) Kerja Sama dan Pelayanan Gereja Ardiyarso Kurniawan, M.Hum., menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Cultural Exchange yang dilaksanakan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan universitas. 

“Untuk pertama kalinya program Cultural Exchange ini dilaksanakan pada tingkat SMA. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi acara tahunan SMA Kristen Satya Wacana,” jelasnya. 

Lebih lanjut disampaikannya, Cultural Exchange pada tingkat SMA akan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. “Pertemuan pertama ini menjadi langkah awal bagi para siswa untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya,” imbuhnya. 

Di samping itu, Ardiyarso Kurniawan menegaskan bahwa pada pertemuan daring berikutnya para siswa akan mempresentasikan budaya Indonesia dan Jepang seperti budaya sekolah, tarian khas, hingga makanan khasnya. “Pada pertemuan kedua mendatang para siswa akan melakukan pertukaran budaya yang dituangkan dalam tampilan video singkat,” tegasnya. 

Salam Satu Hati UKSW! (Wiw_TimKomblik/foto:Wiw)

Bagikan di jejaring sosial: